Saturday, December 20, 2014

Perjalanan Ilmu–Bahagia, awak kat mana?

 

              Kembali menulis setelah sekian lama menyepi. Kesibukan dengan kuliah , tugasan memenuhi ruang lingkup waktu setiap hari, membatas tiap pergerakan dan perlakuan. Seperti firman Allah swt, “Demi masa! sesungguhnya manusia dalam kerugian”

DSC_0010Selalu mengingatkan pada hati ini, Hidup ini adalah apa yang kita inginkan. Bukanlah mudah mengejar sesuatu perkara. Dugaan bertalu-talu, datang itu dan ini , kita hanya mampu berusaha sekadar termampu dan selebihnya berdoa kepada Allah. Berkali terfikir, adakah perlu lari dari masalah? Sebenarnya tidak, dimana² pun Allah datangkan ujian dan dugaan yang itu sebenarnya hadiah terindah dalam menguji keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt.

(Kitab hadiah Sahabat dari Somalia)

Dan kita sering menginginkan kehidupan yang lapang dari segenap masalah, tiada gelisah dan resah, sebenarnya kita silap, lapang dan tiada gelisah itu bila hati sentiasa bertuhan. Teringat lirik lagu dari UNIC;

Bahagia itu dari dalam diri
Kesannya zahir rupanya maknawi
Terpendam bagai permata di dasar hati

Bahagia itu ada pada hati
Bertakhta di kerajaan diri
Terbenam bagai mutiara di lautan nurani

Bahagia itu ada di jiwa
Mahkota di singgahsana rasa
Bahagia itu adalah suatu ketenangan

Bila susah tiada gelisah
Bila miskin syukur pada Tuhan
Bila sakit tiada resah di jiwa

Bukankah Tuhan telah berfirman
Ketahuilah dengan mengingati Allah
Jiwa kan menjadi tenang.

Arus kehidupan harini yang semakin deras, ombak dunia yang menghempas, melemaskan kita dari menggapai dan menghirup “nafas” dari Tuhan. Terlalu sibuk mencari kebahagian, kekayaan , kemewahan, keingingan, Tapi sebenarnya kita terlupa mencari Tuhan, itulah sebenarnya hakikat kebahagian yang berpanjang.

 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"
Tidak aku jadikan jin dan manusia itu melainkan beribadat kepada Ku.” (Surah Adz-Dzariyat Ayat 56)

2 comments:

  1. "Selalu mengingatkan pada hati ini, Hidup ini adalah apa yang kita inginkan. Bukanlah mudah mengejar sesuatu perkara. Dugaan bertalu-talu, datang itu dan ini , kita hanya mampu berusaha sekadar termampu dan selebihnya berdoa kepada Allah. "


    Suka dengan ayat tersebut. Dan kita seringkali terlupa untuk meletak kebergantungan pada tiap hal pada yang benar -benar layak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sifat kebergantungan kepada Allah swt tu perlu disusuli rasa pengharapan..

      Delete

Sila la Komen